Sunday, January 23, 2011

Plaster dan iodine

Tengah kusyuk buat kerja tiba-tiba tangan dah luka ditusuk dawai yang berkarat. Darah mengalir laju, menitik-nitik ke lantai. Oh, sangat sakit ! Tanpa bercakap banyak terus keluar dari workstation dan melulu ke toilet. Mencuci luka supaya darah tidak mengalir keluar lagi. Sesudah tu, kembali ke workstaion dan sambung buat kerja. Darah masih mengalir, mata terpandang iS. Dengan selamba " iS ! ade plaster tak ? " mengharapkan dia menghulurkan bantuan, dengan keadaan tangan luka, saya tak boleh buat kerja dengan tekun (alasan). iS : 
" Plaster ? ade kot. Jap, meh ikut sini " Kaki melangkah, ikut derapan kaki iS. Jauh ketinggalan saya dari si iS. " Meh la ikut " sambil melangkah ke satu bilik urusetia yang dipenuhi dengan beberapa orang u/s. Oh ! Prince charming datang selamatkan saya. Dari redup pandangannya dan tindakannya, saya tahu dia benar ikhlas menolong saya. Namun saya sedih. Dia hilang dari hidup saya seperti mana kesakitan luka saya hilang. Jika itu berlaku, saya rela merasakan sakit itu buat selama-lamanya, agar awak tidak pergi dari hidup saya buat selama-lamanya juga. Kalau itu ditakdirkan, saya rela. Tak sanggup kehilangan kamu.